Wednesday, October 19, 2005

Planning The Future From The Future

Tanpa kita sadari, sesungguhnya saat ini kita tidak hanya sedang berada di jaman teknologi informasi saja, tetapi juga sekaligus berada di jaman globalisasi ekonomi, jaman strategic quality management, jaman revolusi manajemen dan jaman kecepatan (velocity) sekaligus. Dampak yang timbul dari kelima jaman yang berlangsung bersamaan ini sungguh sangat luar biasa dahsyatnya. Pada setiap sisi kehidupan kita telah mengalami perubahan secara pesat, serentak, radikal, turbulen dan kompetitif. Demikian juga pada lingkungan bisnis, telah mengalami perubahan dengan ciri-ciri utama yaitu turbulen dan kompetitif.

Pada dekade yang lalu kita sangat meyakini bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Namun pada dekade sekarang ini di mana segalanya telah mengalami perubahan dan turbulen, perubahan pun telah mengalami perubahan. Begitu dahsyatnya perubahan itu, hingga banyak sekali kita temui suatu perubahan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masa lalu atau discontinous. Perubahan yang bersifat discountinous ini menyebabkan apa yang telah terjadi di masa lalu tidak akan kita temui lagi di masa depan.

Pada lingkungan bisnis yang sangat kompetitif ini, peta perebutan kastemer menjadi semakin kental dan tajam. Organisasi yang tidak mempunyai keunggulan daya saing, tidak ada pilihan lain kecuali menunggu detik-detik terakhir kehidupannya.
Untuk menjawab tantangan perubahan ini, tidak ada cara lain kecuali melakukan perencanaan dengan lebih sophisticated. Tanpa perencanaan yang baik, mustahlil kita dapatkan hasil akhir yang baik pula. Meskipun dengan perencanaan yang seadanya saja terkadang juga dapat mendatangkan hasil akhir yang baik. Tetapi percayalah hasil ini bukan disebabkan oleh perencanaan itu sendiri, namun bisa dipastikan bahwa hasil itu diperoleh karena nasib baik semata.

Dalam lingkungan bisnis yang turbulen, perencanaan (planning) tidak lagi dapat didasarkan pada masa lalu. Data historis aktivitas organisasi di masa lalu tidak dapat lagi digunakan untuk merumuskan masa depan. Karena masa lalu tidak lagi ada hubungannya dengan masa depan. Oleh karena itu planning harus kita mulai tidak lagi berdasarkan masa lalu tetapi berdasarkan masa depan (future). Sehingga organisasi tidak lagi sekedar merencanakan aktivitas di masa depan, tetapi justru menciptakan berbagai masa depan yang baru.

Untuk merumuskan masa depan ini perlu dilakukan pengamatan terhadap tren bisnis secara makro yang sedang berkembang, yang kemudian dituangkan kembali ke dalam visi dan misi. Oleh karena itu visi dan misi organisasi harus selalu didasarkan pada perubahan yang telah terjadi dan akan terjadi.

Planning the future from the future menuntut konsekuensi manajemen organisasi untuk mengubah pola perencanaan dari yang hanya sekedar taktikal dan operasional dengan bersumber pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang seringkali hanya berorientasi internal perusahaan menjadi perencanaan yang strategik yang berorientasi keluar. Kata kunci yang perlu kita ingat adalah bahwa gagal merencanakan adalah sama dengan merencanakan kegagalan.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home